Acara naik ayun (masag indong) dan gunting rambut, merupakan salah satu kebudayaan suku tidung bagi sibayi untuk memulai kehidupannya untuk lebih dewasa,
naik ayun merupakan tradisi dimana sibayi dinaikkan diatas ayun sebanyak 13kali dengan bergantian orang (orang yang sudah tua/bersuami) atau orang tua yang memiliki garis kebudayaan leluhur sesuai adat suku tidung, ini yang bermaksud agar sibayi dilindungi disegala kehidupannya dan dimurahkan rejekinya.
gunting rambut, merupakan tradisi dimana sibayi dipotong rambutnya sedikit (sebagai syarat), dengan diiringi selawat nabi dan musik dari hadrah yang dipukul oleh 5 s/d 6 orang, dan sibayi akan dipotong rambutnya dengan mengelilingi wilayah orang terpilih untuk memotong rambutnya seperti tokoh agama, penjabat (kalau ada), keluarga (kakek atau uyang/buyut), dan tokoh masyarakat lainnya. gunting rambut ini bermaksud agar sibayi boleh memotong rambutnya ditempat lain tanpa menunggu gondrong (sebagai syarat) atau ini merupakan salah syarat kebiasaan dalam suku tidung, dan selain itu dengan acara potong rambut ini si bayi akan mendapatkan doa dari yang memotong agar sibayi kelak memiliki kecerdasan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.
acara seperti ini biasanya lebih dikenal dengan sebutan tasmiyah (secara islami), tapi dalam budaya suku tidung disebut masag indong dan gunting rambut.
t/s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar