Dalam masyarat suku Tidung atau Istilah melayu : menumpahkan air
dalam tempayan mengharap hujan turun dari langit, watak spekulatif
seperti itu tidak yang dalam masyarkat Tidung, mereka realistis apa yang
diperbuat itulah yang diperoleh. Kemampuan seorang hanya sedapo
(sedepa) atau sekumap (sepelukan), janganlah mencari diluar, itu adalah
milik bersama orang banyak (tidak serakah).
“pananiyo tingkangmu buat
ika mpipit d langas
tatap kiyo tanokmu kerasok”
artinya :
“biar hasratmu begitu besar tentang sesuatu untuk diperoleh
bila persyaratan itu tidak dipenuhi (akal dan keterampilan)
maka hasrat itu hanya menjadi angan-angan (tidak tercapai)
Watak realistis ini membuat mereka ramah lingkungan tidak seperti
masyarakat yang spekulatif merusak lingkungan. Spekulatif pada dasarya
adalah butur, judi atau untung-untungan.
Sepanjang dirinya atau sepanjang rentang kedua tangannya
(sedopo/sedepa) ataupun sekump (sepelukan) itulah yang menjadi haknya
sesuai dengan kemampuannya tidak berlebihan. Diluar dari itu adalah hak
bersama orang lain yang masih ada disana. Jadi tidak boleh serakah,
kalau serakah akan
terperosok kelumpur dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar